Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 578 ribu per gram pada perdagangan Jumat (5/5/2017). Kemarin harga emas Antam berada di Rp 580 ribu per gram. Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam, Pulogadung, Jakarta Timur. Sedangkan harga pembelian kembali atau harga buyback juga turun Rp 3.000 per gram menjadi Rp 521 ribu per gram. Itu artinya jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan menghargainya di Rp 521 ribu. Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kg akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi. Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.40 WIB, semua ukuran emas Antam sudah tidak tersedia Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram tercatat Rp 5.890.000 per batang atau Rp 589.000 per gram. Untuk ukuran 20 gram, tercatat Rp 11.385.000 per batang atau Rp 569.250 per gram. Selain itu, Antam juga mengeluarkan emas batangan kemasan Natal dengan ukuran 2 gram dan 5 gram. Untuk ukuran 2 gram Antam menjualnya di harga Rp 1.141.000 sedangkan untuk 5 gram dijual di harga Rp 2.770.000. Berikut daftar harga emas yang dijual Antam: * Pecahan 1 gram Rp 578.000 * Pecahan 5 gram Rp 2.745.000 * Pecahan 10 gram Rp 5.440.000 * Pecahan 25 gram Rp 13.525.000 * Pecahan 50 gram Rp 27.000.000 * Pecahan 100 gram Rp 53.950.000 * Pecahan 250 gram Rp 134.750.000 * Pecahan 500 gram Rp 269.300.000. Bestprofit PT Bestprofit
0 Comments
Berbagai pendekatan dilakukan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan beberapa negara di dunia untuk bisa menyatukan dan mencapai kesepakatan damai antara Korea Utara dan Korea Selatan. Meski begitu, proses reunifikasi antara dua negara ini belum juga bisa direalisasikan. Profesor Australian National University Leonid Petrov memperkirakan, jika hal ini ingin diwujudkan maka diperlukan biaya yang tidak sedikit. Dia menjelaskan, langkah besar tersebut diprediksi akan memakan waktu 10 tahun dan menghabiskan biaya hingga US$ 3 triliun. "Kedua negara telah terisolasi satu sama lain. Masyarakat kedua wilayah berbicara dengan dialek yang berbeda, memahami dunia secara berbeda," kata Petrov seperti dikutip dari The Independent, Rabu (3/5/2017). Proses penyatuan kembali dua negara ini juga bukan perkara mudah. Petrov menjelaskan, warga Korea Utara nantinya akan merasa sulit untuk berasimilasi dengan norma tetangga mereka di Korea Selatan. Mereka akan menghadapi diskriminasi oleh pihak berwenang yang akan memperlakukan mereka sebagai "warga kelas dua". "Korea Selatan akan sulit menerima warga Korea Utara yang miskin, agresif, dan kurang terdidik" ujarnya. Namun perekonomian Korea Selatan yang kini melemah akibat perpindahan kekuasaan bisa membuat negara ini membutuhkan tenaga kerja murah dalam jumlah banyak. Imigrasi penduduk dalam jumlah besar dari Korea Utara dinilai bisa mengkompensasi kebutuhan tersebut. Proses penyatuan dua negara juga bisa membuat 30 juta penduduk Korea Utara berisiko mengalami ketidakpastian ekonomi dan kemungkinan eksploitasi tenaga kerja, meski telah lama menderita di bawah rezim yang brutal. Petrov membandingkan, proses reunifikasi antara Korea Utara dan Selatan lebih sulit terjadi dibandingkan apa yang pernah dialami oleh Jerman. Lebih lanjut, para ahli memperkirakan bahwa reunifikasi antara Korea Utara dan Selatan bisa terjadi saat berakhirnya rezim Kim Jong Un. Jika hal tersebut terjadi, diktator tersebut kemungkinan akan mencari perlindungan ke China, Rusia, atau Amerika Selatan. Bestprofit PT Bestprofit |
PT BESTPROFIT FUTURES |