Resmi diluncurkan pada tahun 2012, aplikasi kencan online Tinder kini membuka kantor di Silicon Valley, dan akan siap beroperasi pada pekan depan. Menurut CEO Tinder Sean Rad, kantor baru tersebut tidak akan menggantikan kantor lamanya di West Hollywood, seperti dikutip dari Recode. Rad juga mengatakan, perpindahan kantor aplikasi kencan online tersebut juga bakal diikuti dengan perekrutan karyawan baru. Saat ini Tinder memiliki sekitar 200 karyawan dan pihaknya akan merekrut karyawan baru hingga dua kali lipat. Rekrutment ini akan berlangsung dalam kurun waktu 12 hingga 18 bulan mendatang. Sebelum membuka “markasnya” di Silicon Valley, belum lama ini aplikasi kencan online ini juga mengumumkan pihaknya memiliki algoritme baru yang akan menampilkan foto yang paling menarik sebagai foto profil, seperti diberitakan oleh Telegraph. Algoritme yang disebut Smart Photo ini mempelajari tiap foto yang diunggah pengguna. Foto yang mendapat swipe right terbanyak secara otomatis akan tampil sebagai foto utama. Dengan demikian, pengguna bakal menerima lebih banyak match. Pembaruan Tinder tak hanya sampai di situ saja. Tinder juga sempat meluncurkan fitur terbarunya bernama Tinder Boost di pertengahan Oktober 2016 ini. Jika fitur ini diaktifkan, profil kamu akan muncul di feed pertama match potensial di sekitarmu selama tiga puluh menit. Ini bisa menjadi jawaban agar profilmu tidak “tenggelam” di antara profil pengguna lainnya. Lagi-lagi, kemungkinanmu untuk mendapat match pun menjadi lebih besar. Tinder telah menguji coba fitur ini di Australia dan Inggris. Hasilnya, profile view pengguna meningkat antara delapan hingga sepuluh kali lipat. Pengguna juga mengaku, kesempatan mendapat match melonjak hingga tiga kali lebih tinggi saat menggunakan Tinder Boost. Sayangnya, fitur ini tidak gratis. Tinder sendiri masih menguji harga fitur ini. Kabarnya, satu boost akan dihargai sekitar US$1,99 hingga US$3,99 (sekitar Rp26.000 hingga 52.000). Tinder Boost ini tidak termasuk dalam fitur premium yang bagi anggota Tinder Plus.
Yang pasti, berbagai pembaruan dan rencana penambahan tenaga kerja di Tinder menjadi indikasi bahwa bisnis “mak comblang” Tinder bakal terus bersinar. Nasib bisnis kencan online di tanah air Bernasib kurang lebih lama dengan Tinder, Paktor pun turut menunjukkan performanya dengan mendapatkan pendanaan dari MNC di awal tahun ini, meski tak disebutkan besaran suntikan dananya. Paktor menargetkan pemasukan delapan digit US$ di tahun 2016 sehingga pihaknya bisa fokus menggarap pasar di tanah air. Hal serupa juga dialami Setipe.com besutan Razi Thalib. Selepas mengikuti Google Launchpad, Setipe sedang fokus monetisasi. Pihaknya mengaku, ia sedang menguji coba beberapa metode monetisasi kepada sejumlah penggunanya. Jika bisnis ketiga aplikasi kencan online tersebut kian cemerlang, tampaknya tidak demikian dengan bisnis pesaingnya, Wavoo. Baru dua tahun dibangun, Wavoo justru ditinggalkan oleh pendirinya, yakni Gema Megantara dan Yudhi Mandey. Kedua mengaku bakal mengerjakan proyek lain. Lantas, bagaimana nasib Wavoo? Operasional aplikasi kencan online ini akan diambil alih oleh Kejora, sang investor. Sumber oleh : id.techinasia.com Bestprofit Futures Medan
0 Comments
Leave a Reply. |
PT BESTPROFIT FUTURES |