PT BESTPROFIT FUTURES MEDANBESTPROFIT - Bank Indonesia (BI) mengaku tengah mempelajari aspek teknis dari mata uang kripto (cryptocurrency) Libra yang dikembangkan oleh Facebook Inc. Sebab, ada beberapa fitur dari Libra dan dompet digital Facebook, Calibra, yang masih perlu dipelajari oleh otoritas. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan satu fitur Libra yang tengah dipelajari adalah Distributed Ledger Technology (DLT). Menurut pengertiannya, DLT ialah sekumpulan basis data transaksi digital (blockchain) yang bisa diperbarui secara otomatis. Hanya saja, menurut Perry, DLT ini bisa merepresentasikan aset riil yang dimiliki oleh pemilik mata uang kripto. "Nanti kajian ini akan kami publikasikan sesuai waktunya. Tetapi, kami memang sekarang sedang menimbang technicalities dari Libra tersebut," jelasnya, Kamis (20/6). Perry mengatakan mata uang kripto tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia. Hal itu mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, di mana rupiah merupakan mata uang yang wajib digunakan untuk tiap transaksi yang memiliki tujuan pembayaran dan transaksi keuangan lainnya di wilayah Indonesia.
Sesuai aturan yang sama, yang berhak mengatur alat pembayaran yang sah adalah BI. Sehingga, segala jenis alat pembayaran di Indonesia harus tunduk dengan aturan BI. "Dulu pernah ada keluar mata uang kripto yang disebut Bitcoin. Bitcoin ini bukan alat pembayaran yang sah, dan kami melarang sektor keuangan menggunakannya sebagai pembayaran yang sah," terang Perry. Sebelumnya, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan kemunculan perusahaan penyedia uang kripto, Calibra. Layanan keuangan ini memungkinkan pengguna untuk bertransaksi di jaringan jual beli uang mata uang kripto. Dalam unggahannya, ia memperkenalkan produk pertama Calibra, yakni Libra. Adapun, Libra adalah produk mata uang global yang didukung oleh teknologi blockchain. "Libra akan tersedia di Messenger dan WhatsApp. Kami memperkirakan Libra akan diluncurkan pada 2020," tulis Juru Bicara Facebook, Selasa (18/6). Namun, Ketua Komite Jasa Keuangan AS Maxine Waters meminta Facebook untuk menghentikan pengembangan layanan Libra. Sebab, langkah Facebook membuat uang kripto dinilai menambah kekhawatiran global terkait arti mata uang digital dan keamanan data. "Facebook memiliki data miliaran orang dan telah berulang kali mengabaikan perlindungan dan penggunaan data ini," tulis Waters seperti dilansir Reuters.
0 Comments
Leave a Reply. |
PT BESTPROFIT FUTURES |